Analisis Final MPL ONIC vs EVOS, Raja Langit Sangat Dominan.
Fnatic ONIC berhasil meraih gelar juara Mobile Legends Professional League Indonesia Season 13 atau MPL ID Season 13.
Mereka mengalahkan EVOS Glory dengan skor telak 4-2 pada final yang berlangsung di Jakarta International Velodrome, Minggu (9/6) malam WIB.
Kemenangan ini menjadikan Fnatic ONIC sebagai juara bertahan atau back to back.
Setelah sebelumnya pada musim lalu berhasil menjuarai MPL ID Season 11 dengan mengalahkan EVOS pada grand final dengan skor 4-0.
Seperti mengulang momen manis dua musim sebelumnya, Fnatic ONIC kembali meraih kemenangan atas EVOS Glory.
Bahkan, pencapaian ini menjadikan Fnatic ONIC tak terkalahkan dalam empat musim beruntun sejak MPL ID Season 9.
Prestasi ini menjadi sangat penting karena Fnatic ONIC akan mewakili Indonesia di ajang Mid Season Cup 2024 (MSC 2024).
Keberhasilan Fnatic ONIC juga mencatatkan rekor baru bagi ONIC karena mereka tidak pernah absen selama tiga kali berturut-turut di ajang MSC.
Mereka berpeluang mempertahankan gelar juara yang diraih pada MSC 2023 setelah mengalahkan Blacklist International dengan skor 4-2.
Di sisi lain, EVOS Glory juga akan tampil di MSC 2024 sebagai wakil kedua dari MPL ID Season 13.
MSC 2024 akan menjadi spesial karena untuk pertama kalinya turnamen internasional ini akan digelar di negara Timur Tengah, tepatnya di Arab Saudi.
Dua tim terbaik dari MPL ID Season ganjil atau awal tahun dipastikan akan tampil di ajang bergengsi ini.
MSC 2024 yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi, menawarkan total hadiah yang sangat besar, yaitu $3,000,000 atau sekitar Rp48 triliun.
Juara turnamen ini akan membawa pulang hadiah utama sebesar $1,000,000 atau sekitar Rp16 triliun.
Hadiah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan hadiah musim sebelumnya, yang hanya sebesar $140,000 atau sekitar Rp2,2 miliar, saat ONIC berhasil menjadi juara.
Baca Juga: Rekomendasi Game Survival di Nintendo Switch Paling Asik!
Mengulas jalannya pertandingan, tim Fnatic ONIC sempat mengalami kesulitan pada game pertama melawan EVOS Glory.
Di awal permainan, Fnatic ONIC tertinggal tiga ribu gold hingga menit ke-10. Meskipun demikian, Fnatic ONIC menunjukkan permainan yang rapi dan mampu membalikkan keadaan.
Malapetaka bagi EVOS Glory terjadi pada menit ke-16 ketika Clawkun berhasil diculik oleh Sanz.
Situasi ini memberikan keuntungan bagi Fnatic ONIC yang unggul dalam jumlah pemain.
Sehingga mereka berhasil mendapatkan Lord dan langsung menghancurkan base EVOS Glory pada menit ke-17.
Pada game kedua dan ketiga, Fnatic ONIC tampil dominan dan menang dengan mudah. Di game kedua, mereka berhasil menghancurkan base EVOS pada menit ke-21.
Dalam hal statistik kill, ONIC mendominasi dengan meraih 18 kill, sementara EVOS hanya mendapatkan 9 kill.
Game ketiga juga berakhir dengan kemenangan untuk Fnatic ONIC dalam waktu 23 menit.
Kunci kemenangan pada game ini adalah permainan apik dari Lutpi yang menggunakan hero Marsha.
Lutpi berhasil mengacaukan formasi EVOS dengan menyerang pemain belakang mereka, terutama di Gold Lane dan Mid Lane.
Dengan kemenangan ini, Fnatic ONIC menunjukkan kekuatan dan ketangguhannya dalam turnamen, mengamankan gelar juara dengan performa yang impresif.
Pada game keempat, EVOS Glory berhasil memperkecil ketertinggalan mereka dalam seri grand final, membuat skor menjadi 3-1.
EVOS Glory kembali menunjukkan taringnya di game kelima dengan mengamankan kemenangan lagi, sehingga skor semakin ketat menjadi 3-2.
Meski demikian, permainan EVOS Glory sebenarnya penuh tekanan sejak menit pertama.
Di awal permainan, Fnatic ONIC mendominasi dengan keunggulan gold yang signifikan, mencapai 9 ribu gold hingga menit ke-17. Keadaan ini tentu memberikan tekanan besar kepada EVOS Glory.
Namun, momentum berubah saat EVOS Glory berhasil mengamankan Lord pada menit ke-20.
Dengan bantuan Lord, mereka berhasil membalikkan keadaan dan menghancurkan base Fnatic ONIC dalam waktu 22 menit.
Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan EVOS Glory untuk tetap bertahan dan melakukan comeback meskipun dalam keadaan tertekan.
Masuk ke game kelima, Fnatic ONIC mengambil pelajaran dari dua kekalahan sebelumnya. Mereka melakukan perubahan strategi yang signifikan.
Kairi, yang biasanya dikenal dengan perannya sebagai pemain damage dealer, kali ini memilih menggunakan hero tanker, Baxia, sebagai Jungler.
Keputusan ini terbukti efektif, karena permainan objektif Kairi sejak awal permainan berhasil memberikan keunggulan bagi Fnatic ONIC.
Kairi dengan Baxia mampu mengendalikan permainan dan memberikan tekanan konstan kepada EVOS Glory, serta mengamankan objektif-objektif penting di peta.